Profil Singkat Alan Turing
Masa Kecil Alan Turin
Dalam Biografi Alan Turing diketahui bahwa saat Alan Turing berusia enam tahun, ia kemudian masuk sekolah dasar St. Michael, dan di sekolah tersebut, Alan Turing mulai menunjukan kejeniusannya dan membuat kepala sekolahnya kagum akan kejeniusan Alan Turing kecil.
Di usia remaja, ia sudah banyak membaca karya-karya dari Albert Einstein dan kemudian mulai menaruh minatnya di bidang ilmu alam dan matematika.
Dan di tahun 1926, Alan Turing kemudian masuk di Sherbone School. Lulus dari Sherbone School, Alan Turin kemudian melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Cambridge University di jurusan Matematika pada tahun 1931.
Alan Turing terpengaruh tulisan Von Neumann, Russell dan Whitehead mengenai matematika dan sains dan di kampusnya ia aktif dalam gerakan damai.
Membuat Mesin Pemecah Kode Enigma ‘Colossus’ dan ‘The Bombe’
Selesai menempuh pendidikannya, Alan Turin kemudian kembali ke Inggris dan bekerja di Departemen Komunikasi Britania Raya. Ketika Perang Dunia II berkecamuk tahun 1939 hingga 1945, ia ditugaskan untuk memecahkan informasi yang terdapat di mesin Enigma (Mesin Enkripsi) buatan Nazi Jerman.
Pihak kerajaan Inggris ketika itu melalui tim ilmuwannya sudah merancang sebuah komputer bernama ‘Colossus Computer‘ untuk membantu memecahkan informasi yang terenkripsi dari pihak Nazi Jerman. Collosus Computer di buat oleh Tommy Flowers dengan desain dari Alan Turing.
Tak butuh waktu lama, Alan Turing kemudian berhasil memecahkan kode-kode yang terdapat dalam mesin Enigma dengan membuat sebuah mesin pemecah kode (code breaker) Enigma lain yang diberi nama ‘The Bombe‘ yang di ciptakan pada tahun 1939 oleh Alan Turing.
Terciptanya Komputer Digital
Dalam film berjudul ‘The Imitation Game’ nama mesin yang dibuat Alan Turing bernama ‘Cristopher’ namun nama sebenarnya dari mesin pemecah kode enigma buatan Alan Turing adalah The Bombe. Mesin inilah yang kemudian menjadi pioner awal menuju era komputer digital.
Dalam Biografi Alan Turing diketahui bahwa jasanya yang sangat besar bagi negaranya membuat ia kemudian dianugerahi sebagai pahlawan perang. Usai perang dunia, Alan Turing kemudian menerbitkan sebuah paper ilmiah yang berjudul ‘Computing Machinery and Intelligence‘.
Dalam tulisannya tersebut ia mengajukan sebuah metode apakah sebuah mesin juga memiliki ‘Artificial Intelligence‘ layaknya otak manusia yang kemudian usulannya tersebut dikenal dengan nama ‘Tes Turing‘.
Selama hidupnya, Alan Turing berusaha keras agar mesin ciptaannya yaitu Mesin Turin dapat menjadi mesin komputer otomatis di National Physical Laboratory namun hal tersebut tidak pernah tercapai.
Ia kemudian pindah ke University of Manchester dan kemudian disana ia membuat panduan untuk mesin komputer otomatis MADAM (Manchester Automatic Digital Machine).
Komentar
Posting Komentar